Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran bank keliling dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Pakuncen dari perspektif islam. Desa Pakuncen dikenal sebagai daerah dengan beragam usaha mikro kecil, seperti warung kelontong, industry rumahan, dll. Banyak pelaku usaha di desa pakuncen mengandalkan bank keliling sebagai sumber permodalan karena prosedurnya yang mudah dan cepat dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya. Namun, sistem bunga tinggi yang diterapkan menimbulkan permasalahan ekonomi bagi peminjam dan tidak sejalan dengan prinsip keuangan Islam, yang menekankan keadilan serta melarang riba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus pada pelaku usaha mikro kecil pengguna jasa Bank Keliling di Desa Pakuncen. Subjek penelitian terdiri dari 20 informan yang merupakan pengguna jasa Bank Keliling. Metode pengumpulan data melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa bank keliling dalam perspektif Islam memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama bagi mereka yang tinggal di daerah kurang terjangkau oleh layanan perbankan konvensional. Bank keliling dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat namun juga dapat menimbulkan keresahan finansial. Dalam perpektif Islam, pinjaman yang menerapkan bunga mutlak dihukumi haram karena mengandung unsur riba. Peran bank keliling dalam perspektif Islam dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya yaitu askes keuangan yang mudah, pemberdayaan ekonomi, mengurangi kemiskinan. Namun bank keliling belum dapat memenuhi aspek dalam mendorong inklusi keuangan yang halal dan kepatuhan pada prinsip syariah karena bank keliling masih menggunakan konsep konvensional.