Kabupaten Cilacap adalah salah satu kabupaten yang memiliki daya tarik wisata yang melimpah, namun pendapatan asli daerah sektor pariwisata kabupaten Cilacap hanya bersal dari satu lini penerimaan saja sehingga jumlahnya sangat kecil. Pengelolaan pariwisata dibatasi oleh Perda Kabupaten Cilacap No 1 Tahun 2024. Dari data yang diperoleh diketahui bahwa penerimaan retribusi pariwisata bahkan tidak bisa menutup target capaian tahunan penerimaan retribusi yang telah ditentukan. Berdasarkan Pergub No 73 tahun 2016, tugas pokok Disporapar adalah membantu gubernur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa langkah pengelolaan pariwisata, oleh sebab itu penting mengukur sejauh mana keberhasilan Disporapar dalam melakukan pemungutan retribusi pariwisata dan strategi penanggulangannya untuk tahun berikutnya. Penelitian menggunakan penelitian kualitatif, dengan metode deskriptif kualitatif dengan perhitungan rasio laju pertumbuhan, rasio efektivitas, rasio kontribusi dan pelaksanaan kebijakan dianalisis menggunakan metode SWOT. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus dilakukan di Disporapar Kabupaten Cilacap dengan rentang waktu penelitian November 2023-18 April 2024, penggunaan metode studi kasus merupakan pendekatan yang mendalamdan merinci serta lebih terfokus menelaah permasalahan yang sifatnya kontemporer. Laju pertumbuhan penerimaan retribusi Pariwisata Kabupaten Cilacap dari tahun 2021 hingga tahun 2023 justru mengalami penurunan. Tingkat efektivitas penerimaan retribusi daerah dari tahun 2021 hingga tahun 2023 mengalami naik turun walaupun tidak terlampau jauh. Walaupun bila dilihat dari angka realisasi retribusi pariwisata dari taun ketahun cukup timpang. Pada tahun 2021 diketahui bahwa efektivitas hanya terealisasi sebesar 70,26%. Disporapar harus melakukan perencanaan dalam menentukan target penerimaan retribusi pariwisata dengan memperhatikan objek dan subjek retribusi daerah yang potensial agar realisasi penerimaan retribusi daerah mencapai target yang telah ditetapkan.