Perkembangan perbankan di Indonesia menciptakan dua sistem utama, yaitu perbankan syariah dan perbankan konvensional yang memiliki karakteristik berbeda dalam produk dan pelayanannya. Santri sebagai bagian dari komunitas muslim yang berpotensi menjadi pelaku ekonomi masa depan diharapkan memiliki pemahaman yang baik tentang kedua sistem tersebut. Namun tingkat pengetahuan mereka seringkali dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan, pengalaman dan akses informasi yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengetahuan santri tentang produk dan pelayanan kedua perbankan serta membandingkan keduanya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, dimana data yang digunakan merupakan hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga tahap yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan santri PPQ Al-Amin Pabuwaran tentang perbankan syariah masih rendah, hal ini berbanding lurus dengan tingkat pengetahuan tentang perbankan konvensional. Tingkat pengetahuan santri PPQ Al-Amin Pabuwaran masuk dalam tingkatan tahu dan memahami. Namun ditemukan kesenjangan pemahaman dalam aspek teknis, seperti produk-produk tertentu yang belum dipahami secara mendalam. Tingkat pengetahuan santri ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengalaman, pendidikan, lingkungan dan promosi. Penguatan literasi keuangan sangat penting bagi kalangan santri untuk mendukung pengambilan keputusan keuangan yang lebih bijak.