Perkembangan dunia kerja yang kompetitif menuntut setiap individu, termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), memiliki keterampilan agar dapat bersaing. Layanan Bimbingan Karir membantu siswa meningkatkan potensi diri, kepercayaan diri, dan kesiapan kerja. Program Vokasional juga mendukung peningkatan keterampilan teknis dan non-teknis siswa. Namun, meski kedua layanan ini telah diterapkan, masih banyak lulusan ABK yang belum berhasil memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, diperlukan penelitian guna menganalisis pelaksanaan Bimbingan Karir melalui Program Vokasional dalam mengarahkan potensi siswa ABK sesuai kemampuan akademik, psikologis, dan fisik mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan untuk melihat langsung pelaksanaan program di lapangan. Wawancara dilakukan kepada berbagai pihak terkait untuk menggali informasi secara mendalam. Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data dari sumber tertulis dan visual. Subjek penelitian meliputi kepala sekolah, guru vokasional yang juga merangkap sebagai guru kelas. Selain itu, siswa dan orang tua siswa juga dilibatkan sebagai informan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program vokasional, yang mencakup keterampilan seperti tata boga, handycraft, laundry, cuci motor, musik, dan komputer, memberikan manfaat nyata bagi siswa. Program ini membantu siswa meningkatkan keterampilan teknis seperti memasak, mencuci motor, bermain alat musik serta meningkatkan keterampilan non-teknis seperti kepercayaan diri, kemandirian, dan kemampuan komunikasi sosial. Bimbingan karir dengan menggunakan layanan informasi serta layanan penempatan dan penyaluran berperan penting dalam membantu siswa memahami potensi diri dan mengarahkan mereka pada jalur karir yang sesuai. Namun, kendala seperti keterbatasan fasilitas, kurangnya tenaga pengajar khusus, dan minimnya kesempatan kerja bagi lulusan masih dihadapi.