Burnout akademik merupakan fenomena yang sering dialami oleh mahasiswa tingkat akhir yang menghadapi tekanan akademik tinggi dalam menyelesaikan studi mereka. Burnout akademik dapat menyebabkan kelelahan emosional, penurunan motivasi, serta perasaan tidak berdaya dalam menyelesaikan tugas akademik. Resiliensi menjadi faktor penting yang memungkinkan mahasiswa untuk bertahan dan bangkit dari tekanan akademik yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman mahasiswa prodi bimbingan konseling islam Angkatan 2021 dalam menghadapi burnout akademik serta mengeksplorasi strategi resiliensi yang mereka gunakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan snowball sampling, dan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan mahasiswa tingkat akhir UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. Analisis data menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa prodi bimbingan konseling islam Angkatan 2021 mengalami burnout akademik akibat tekanan akademik yang tinggi, keterbatasan waktu, serta ekspektasi dari lingkungan sekitar. Strategi resiliensi yang digunakan mahasiswa dalam menghadapi burnout akademik meliputi manajemen waktu yang efektif, pengembangan pola pikir positif, teknik relaksasi dan pengelolaan stres, serta pemanfaatan dukungan sosial dari keluarga, teman, dan dosen pembimbing. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa mahasiswa yang memiliki strategi resiliensi yang baik lebih mampu mengelola tekanan akademik dan menyelesaikan studi mereka dengan lebih optimal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi mahasiswa, institusi pendidikan, serta pihak terkait dalam upaya mengembangkan program dukungan untuk meningkatkan resiliensi mahasiswa dalam menghadapi burnout akademik. Kata Kunci: Burnout Akademik, Resiliensi, Mahasiswa Tingkat Akhir, Strategi Resiliensi

Burnout akademik merupakan fenomena yang sering dialami oleh mahasiswa tingkat akhir yang menghadapi tekanan akademik tinggi dalam menyelesaikan studi mereka. Burnout akademik dapat menyebabkan kelelahan emosional, penurunan motivasi, serta perasaan tidak berdaya dalam menyelesaikan tugas akademik. Resiliensi menjadi faktor penting yang memungkinkan mahasiswa untuk bertahan dan bangkit dari tekanan akademik yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman mahasiswa prodi bimbingan konseling islam Angkatan 2021 dalam menghadapi burnout akademik serta mengeksplorasi strategi resiliensi yang mereka gunakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan snowball sampling, dan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan mahasiswa tingkat akhir UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. Analisis data menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa prodi bimbingan konseling islam Angkatan 2021 mengalami burnout akademik akibat tekanan akademik yang tinggi, keterbatasan waktu, serta ekspektasi dari lingkungan sekitar. Strategi resiliensi yang digunakan mahasiswa dalam menghadapi burnout akademik meliputi manajemen waktu yang efektif, pengembangan pola pikir positif, teknik relaksasi dan pengelolaan stres, serta pemanfaatan dukungan sosial dari keluarga, teman, dan dosen pembimbing. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa mahasiswa yang memiliki strategi resiliensi yang baik lebih mampu mengelola tekanan akademik dan menyelesaikan studi mereka dengan lebih optimal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi mahasiswa, institusi pendidikan, serta pihak terkait dalam upaya mengembangkan program dukungan untuk meningkatkan resiliensi mahasiswa dalam menghadapi burnout akademik. Kata Kunci: Burnout Akademik, Resiliensi, Mahasiswa Tingkat Akhir, Strategi Resiliensi