Perkembangan perbankan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan, dapat dilihat dari meningkatnya antusias masyarakat dalam menggunakan layanan bank syariah. Kondisi ini mendorong bank syariah untuk senantiasa menjaga tingkat kesehatan bank agar tetap dalam kondisi yang sehat, aman dan stabil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesehatan Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metode CAMEL dan RGEC. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif komparatif. Sumber data berupa data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah library research dan studi dokumentasi berupa annual report dari situs BEI dan masing-masing bank syariah. Objek penelitian ini adalah Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank BTPN Syariah (BTPS), Bank Panin Dubai Syariah (PNBS), dan Bank Aladin Syariah (BANK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian tingkat kesehatan menggunakan metode CAMEL pada tahun 2021-2023 menunjukkan kondisi kesehatan BSI dan BTPS berada dalam kondisi sehat. Pada tahun 2021 PNBS berada dalam kondisi cukup sehat dan pada tahun 2022 dan 2023 berada dalam kondisi sehat. Pada tahun 2021 BANK berada dalam kondisi sehat, tahun 2022 mengalami penurunan sehingga berada dalam kondisi cukup sehat, dan tahun 2023 berada dalam kondisi sehat. Penilaian tingkat kesehatan menggunakan metode RGEC pada tahun 2021-2023 menunjukkan kondisi kesehatan BSI dan BTPS berada dalam kondisi yang sangat sehat. Pada tahun 2021 PNBS berada pada kondisi kurang sehat dan tahun 2022 dan 2023 berada pada kondisi sehat. Pada tahun 2021 BANK berada pada kondisi yang sangat sehat dan tahun 2022-2023 berada dalam kondisi sehat.