Dalam upaya tolong-menolong, dapat ditemui berbagai macam kerja sama salah satunya yakni praktik peran ganda dalam akad mud}a>rabah. Praktik ini melibatkan tiga pihak, yaitu BTPN Syariah, pelaku UMKM sebagai mud}a>rib pertama, dan pihak lain sebagai mud}a>rib kedua. BTPN Syariah sebagai s}a>h}ibul mal> yang memberikan modal pembiayaan kepada mud}a>rib. Namun disini mud}a>rib juga berperan sebagai s}a>h}ibul mal ketika meminjamkan sebagian pembiayaan kepada pelaku UMKM lain, sehingga menjalankan peran ganda sebagai mud}a>rib sekaligus s}a>h}ibul mal>. Praktik ini dilatarbelakangi oleh rasa tolong-menolong kepada pelaku usaha yang tidak memiliki modal usaha. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana praktik peran ganda dalam akad mud}a>rabah yang ada di Desa Gununglurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas ditinjau dari maqa>s}id asy-syari>’ah dan dari akad mud}a>rabah itu sendiri. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian lapangan dengan pendekatan yuridis-empiris. Sumber data primer diambil langsung dari sumbernya, yakni dengan informan yang terlibat. Sementara data sekunder didapat dari buku, jurnal ilmiah, skripsi, dan rujukan lain yang masih terkait dengan permasalahan yang diteliti. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan model purposive sampling sehingga diambil tiga mud}a>rib pertama dan tiga mud}a>rib kedua sebagai informan. Sementara itu, teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, verifikasi/menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Praktik peran ganda dalam akad mud}a>rabah di Desa Gununglurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas dilakukan oleh tiga pihak. Kerja sama ini telah sesuai dengan ketentuan dari akad mud}a>rabah, dilakukan secara langsung (lisan) antara para pihak dan telah terjadi kesepakatan dan kerelaan di antara mereka. 2) Berdasarkan perspektif maqa>s}id asy-syari>’ah, praktik tersebut memungkinkan nasabah untuk memperoleh modal dari kerja sama yang mendukung kelangsungan usaha mereka. Ketika hasil usaha meningkat, nasabah dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Peningkatan kesejahteraan ini dapat diukur melalui maqa>s}id asy-syari>’ah, seperti terpenuhinya kebutuhan zakat, konsumsi sehari-hari, pendidikan, serta kemampuan nasabah untuk mengembangkan usaha mereka lebih lanjut.