Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan pakaian adat sebagai seragam sekolah dalam penguatan nilai-nilai karakter budaya di SDN Suryodiningratan 2 Kota Yogyakarta. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada pentingnya pendidikan karakter berbasis budaya lokal di tengah arus globalisasi, di mana nilai-nilai tata krama dan unggah-ungguh khas Yogyakarta mulai mengalami pergeseran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan penggunaan pakaian adat Gagrak Ngayogyakarta setiap Kamis Pon dan pada momen budaya lainnya telah diimplementasikan secara konsisten oleh pihak sekolah. Faktor internal seperti kepemimpinan kepala sekolah, dukungan guru, dan budaya organisasi sekolah menjadi penentu keberhasilan, sedangkan faktor eksternal meliputi dukungan orang tua, masyarakat, dan kebijakan pemerintah daerah. Kebijakan ini tidak hanya membentuk identitas budaya siswa, tetapi juga menjadi sarana internalisasi nilai-nilai karakter seperti ngajeni, tata krama, dan cinta budaya lokal. Persepsi warga sekolah terhadap kebijakan ini pun sangat positif karena dinilai mampu memperkuat karakter siswa secara kontekstual dan berkelanjutan.