Kredit barang keliling menjadi solusi bagi masyarakat pedesaan yang memiliki pendapatan tidak tetap untuk memenuhi kebutuhan barang rumah tangga melalui sistem pembayaran cicilan. Kemudahan kredit ini memicu perilaku konsumtif terutama pada ibu rumah tangga yang sering kali membeli barang di luar kebutuhan pokok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku konsumtif ibu rumah tangga yang menggunakan kredit barang keliling sebagai bentuk kearifan lokal dalam perspektif ekonomi Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan metode studi kasus pada usaha kredit barang keliling Bapak Yudi di Desa Banjarsari, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, yang betujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam terkait perilaku konsumtif ibu rumah tangga dalam menggunakan kredit barang keliling Bapak Yudi. Analisis dilakukan menggunakan teori perilaku konsumtif dan prinsip ekonomi Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredit barang keliling Bapak Yudi telah menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat Desa Banjarsari. kemudahan dalam mengakses kredit serta kelonggaran sistem pembayaran memicu perilaku konsumtif pada ibu rumah tangga, yang ditandai dengan pembelian barang-barang di luar kebutuhan pokok. Perilaku ini dipengaruhi oleh faktor sosial, emosional, dan kemudahan sistem cicilan yang ditawarkan. Dari sudut pandang pelaku usaha, sistem kredit ini tetap memberikan keuntungan dan telah diterapkan dengan prinsip keadilan dan kejujuran, sejalan dengan ajaran ekonomi Islam. Dalam perspektif ekonomi Islam, praktik ini diperbolehkan selama tidak mengandung riba, gharar, dan ketidakadilan. Usaha kredit barang keliling Bapak Yudi juga mencerminkan nilai keadilan (‘adl), kejujuran (amanah), dan kemaslahatan (maslahah).