Dalam era teknologi informasi, media digital menjadi sarana yang strategis untuk mendukung organisasi filantropi, khususnya dalam menjangkau masyarakat luas, menyampaikan informasi, serta memfasilitasi kemudahan bertransaksi. Kemunculan transaksi pembayaran melalui teknologi digital tentu berkaitan dengan pembayaran melalui outlet atau gerai zakat, infak dan sedekah. Jika dibandingkan antara menggunakan internet akan lebih menguntungkan karena lebih banyak menjangkau calon muzakki/donatur secara luas dan cepat. Hal ini membuat Dompet Dhuafa Jawa Tengah memanfaatkan media digital untuk menghimpun dana ZIS. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan media digital sebagai strategi dalam meningkatkan efektivitas penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di Dompet Dhuafa Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan tim pengelola Dompet Dhuafa Jawa Tengah, observasi terhadap aktivitas digital, serta analisis dokumen terkait. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemanfaatan media digital digunakan dengan baik sesuai dengan fungsinya, media digital yang digunakan meliputi website, media sosial, mobile banking dan QRIS, selain itu pemanfaatan media digital oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah sesuai dengan tahapan dalam teori AIDA yang mampu meningkatkan efektivitas penghimpunan ZIS. Media digital bukan hanya menjadi saluran komunikasi, tetapi juga menjadi strategi dalam membangun kesadaran (Awareness), menciptakan minat (Interest), mendorong keinginan (Desire), dan menghasilkan tindakan nyata (Action) dari masyarakat dalam menunaikan zakat, infak, dan sedekah.. Fundraising menggunakan media digital ini terbilang efektif, karena sesuai dengan teori Duncan yang mencakup 3 indikator yaitu pencapaian tujuan, integrasi dan adaptasi.