Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan pendekatan yang berfokus pada penyelesaian masalah, sehingga dapat meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran, memperluas wawasan, serta menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman di kelas. Melalui model Problem Based Learning (PBL), peserta didik dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran Fikih di MTs Ma’arif NU 1 Kebasen, Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian meliputi guru Fikih dan peserta didik kelas VIII. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Fikih dilakukan melalui empat tahap utama, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Ditahap pelaksanaan terdapat 3 tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Model Problem Based Learning (PBL) terbukti mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hal ini terlihat dari aspek dan indikator berpikir kritis mencakup enam aspek utama yang disingkat sebagai FRISCO (Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, dan Overview), yang menunjukkan bahwa seseorang telah mencapai kemampuan berpikir kritis, sebagaimana dijelaskan dalam teori Ennis. Dengan demikian, model Problem Based Learning (PBL) dapat menjadi strategi pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kualitas pemahaman dan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran Fikih.