Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di Indonesia menjadi ajang politik yang mendapat perhatian luas dari Masyarakat. Kontroversi hasil pemilu yang berujung pada sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) memunculkan berbagai narasi yang disampaikan oleh media massa. Medcom.id, sebagai salah satu media online terkemuka di Indonesia, turut serta dalam pemberitaan mengenai sidang sengketa pemilu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Medcom.id membingkai pemberitaan terkait sidang sengketa p[ilpres 2024 dengan menggunakan metode analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M.Kosicki. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatanm kualitatif deskriptif dengan analisis teks media. Data penelitian berupa berita yang dipublikasikan oleh Medcom.id selama proses persidangan berlangsung, dari 27 Maret hingga 22 April 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa framing yang digunakan oleh Medcom.id cenderung membangun narasi negatif terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam sengketa pilpres. Media ini menonjolkan beberapa aspek dengan mengesampingkan aspek lain dalam pemberitaan, yang berpotensi mempengaruhi opini publik terhadap pemerintah dan penyelenggara pemilu. Selain itu, latar belakang kepemilikan media juga berperan dalam membentuk sudut pandang yang digunakan dalam pemberitaan. Kata kunci : Pemberitaan, Framing, Sengketa Pilpres, Medcom.id, Mahkamah Konstitusi