Penelitian ini dilakukan untuk menanggapi perkembangan sains, teknologi, dan informasi yang memengaruhi dunia penyiaran. Meskipun dianggap media lama, radio tetap dipercaya masyarakat karena fleksibilitas dan jangkauannya yang luas. Data Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan radio tidak mengalami penurunan signifikan, bahkan meningkat, terutama berkat adaptasinya melalui layanan radio streaming berbasis internet. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang ada yaitu mengenai "Bagaimana Strategi Penyiaran Radio Simpan 106.3 FM Cirebon dalam Mempertahankan Eksistensinya di Era Media Online. Tujuan dari skripsi ini untuk mendeskripsikan strategi penyiaran Radio Simpati 106.3 FM Cirebon dalam mempertahankan eksistensinyadi era media online. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenisnya deskriptif dan penelitian lapangan (field research) yakni menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi penyiaran penting untuk membentuk identitas unik setiap stasiun radio. Radio Simpati 106.3 FM Cirebon memperkuat eksistensinya dengan merumuskan strategi berdasarkan visi dan misi menyampaikan dakwah Islam. Implementasi strategi dilakukan melalui pemahaman staf terhadap visi misi, serta fokus pada informasi, pendidikan, dan dakwah. Evaluasi strategi meliputi analisis aspek internal dan eksternal. Dalam mempertahankan pendengar merujuk pada teori Susan Tyler Eastman, yaitu Strategi Kesesuaian (Compability), Strategi Pembentukan Kebiasaan (Habbit Formasi), Strategi Pengontrol Arus Pendengaran (Control Of Audience Flow), Strategi Penyimpanan Sumber-Sumber Program (Conservation Of Program Resource), Strategi Daya Penarik Massa (Mass Appeal). Untuk tetap eksis di era media online, radio ini memanfaatkan teknologi streaming dan media sosial seperti website, Facebook, Instagram, WhatsApp, Telegram, dan YouTube guna memperluas jangkauan dan meningkatkan interaksi dengan pendengar serta beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan tren.