Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh orientasi profit, people, dan planet terhadap perkembangan usaha pengrajin tahu di Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Ketiga variabel tersebut merupakan komponen utama dalam konsep Triple Bottom Line, yang menekankan pentingnya keberlanjutan bisnis melalui keseimbangan antara keuntungan ekonomi, tanggung jawab sosial, dan kelestarian lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode regresi linear berganda, melibatkan 166 responden yang dipilih melalui rumus Slovin dan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi profit berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan usaha, ditunjukkan dengan kemampuan pengrajin dalam meningkatkan efisiensi, keuntungan, dan daya saing usaha. Orientasi people juga terbukti signifikan, yang tercermin dari peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, hubungan sosial yang baik, dan loyalitas pelanggan. Sementara itu, orientasi planet memberikan kontribusi melalui praktik ramah lingkungan, seperti pengelolaan limbah menjadi biogas, yang meningkatkan keberlanjutan jangka panjang meskipun masih ditemukan sebagian pelaku usaha yang belum menerapkan hal ini secara maksimal. Secara simultan, ketiga dimensi tersebut secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha. Temuan ini mengindikasikan bahwa penerapan prinsip bisnis berkelanjutan tidak hanya mendukung pertumbuhan usaha pengrajin tahu tetapi juga memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, strategi keberlanjutan yang seimbang perlu terus ditingkatkan sebagai fondasi untuk kelangsungan usaha mikro dan kecil di masa depan.