Pendekatan holistik integratif muncul untuk mengatasi permasalahan dikotomi dalam pendidikan. Salah satunya mengatasi dikotomi pendidikan agama dengan disiplin ilmu lain. Kegagalan pembelajaran Al-Qur’an Hadis muncul akibat pendekatan pendidikan yang menitikberatkan pada sisi kognitif semata, dengan mengesampingkan aspek afektif dan psikomotorik serta kurangnya penekanan pada pemahaman makna dalam kehidupan sehari-hari. Dari tantangan tersebut memperlihatkan bahwa terdapat kesenjangan antara pemahaman teori dan praktik siswa. Upaya yang diterapkan guru Al-Qur’an Hadis untuk memperbaiki hal tersebut adalah menerapkan pendekatan holistik integratif dalam pembelajarannya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi pembelajaran Al-Qur’an Hadis dengan pendekatan holistik integratif di kelas VIII MTs Ma’arif NU 02 Karangklesem. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), dengan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung terhadap kegiatan pembelajaran di kelas, wawancara dengan guru Al-Qur’an Hadis, siswa, kepala madrasah dan waka kurikulum, serta dokumentasi terhadap modul pembelajaran dan foto kegiatan pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan, reduksi data, penyajian data dan verification. Dengan uji keabsahan data, triangulasi teknik serta triangulasi sumber. Temuan studi mengindikasikan bahwa guru Al-Qur’an Hadis telah menerapkan pendekatan holistik integratif. Pendekatan holistik masih berfokus pada aspek kognitif (pengetahuan) dan afektif (sikap), sedangkan untuk aspek psikomotorik masih diperlukan pengembangan. Pendekatan integratif diaplikasikan guru dengan cara menyampaikan materi menggunakan metode ceramah dengan mengintegrasikan materi Al-Qur’an Hadis dengan IPA, IPS, sejarah Islam, IPTEK dan pengalaman siswa. Pendekatan ini mendorong siswa untuk menjadi pusat dalam pembelajaran dengan model active learning. Siswa dilibatkan secara aktif melalui metode talqin, diskusi, tanya jawab, dan pembelajaran berbasis pengalaman. Sehingga melalui pendekatan holistik integratif siswa dapat mengasah penalaran kritis, pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa.