Jawa Tengah memiliki skala ekonomi yang besar dan beragam, menjadikannya representatif untuk studi pertumbuhan ekonomi regional. Data PDRB Jawa Tengah dan Indonesia tahun 2020-2023 menunjukkan bahwa ekonomi Jawa Tengah stabil dan bahkan mampu menyamai pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan menganalisis determinan pertumbuhan ekonomi regional di Jawa Tengah tahun 2023 dengan pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR). Penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan alat analisis spasial dan metode Geographically Weighted Regression (GWR). Data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) digunakan, mencakup pertumbuhan ekonomi regional sebagai variabel dependen, serta Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Investasi, dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebagai variabel independen. Model GWR dengan pembobotan adaptive Gaussian terpilih sebagai model terbaik, menunjukkan kinerja superior dibandingkan model Ordinary Least Squares (OLS) global berdasarkan nilai AICc, Residual Sum of Squares (RSS), dan R-squared yang lebih baik, serta teridentifikasinya variabilitas geografis pada koefisien. Hasil penelitian ini menunjukan PDRB Jawa Tengah memiliki pengaruh negatif yang signifikan dan bervariasi secara spasial, mengindikasikan isu inefisiensi lokal atau ketimpangan sektoral. Sebaliknya, IPM dan Investasi menunjukkan pengaruh positif yang signifikan dan bervariasi secara spasial, menegaskan peran penting kualitas sumber daya manusia dan penanaman modal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, TPAK tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Secara keseluruhan, temuan ini mengonfirmasi heterogenitas spasial dalam determinan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi Regional, Jawa Tengah, Analisis Spasial, Geographically Weighted Regression (GWR).