Krisis iklim saat ini telah menjadi tantangan global yang sangat mendesak, yang memerlukan keterlibatan aktif dari berbagai sektor, termasuk industri perbankan. Di Indonesia, perbankan syariah telah mengambil langkah-langkah signifikan dengan menerapkan praktik green banking yang berfokus pada pengelolaan risiko lingkungan dan sosial. Komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan sangat penting, namun mempertimbangkan aspek profitabilitas juga tidak kalah penting dalam menjalankan bisnis perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara simultan dan parsial pengaruh implementasi green banking, biaya operasional, dan kecukupan modal terhadap profitabilitas pada Bank Umum Syariah periode 2019-2023. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder diperoleh dari laporan keuangan tahunan dan laporan keberlanjutan pada bank umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2019-2023. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Total sampel yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebanyak 9 Bank Umum Syariah dengan periode 5 tahun. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa: 1) Variabel Green Banking (X1) tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. 2) Variabel Biaya Operasional (X2) dan Kecukupan Modal (X3) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2019-2023. Sedangkan secara simultan variabel variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Temuan ini mengindikasikan bahwa, meskipun green banking memiliki yang signifikan dalam mendukung keberlanjutan lingkungan, dampaknya terhadap profitabilitas masih memerlukan penelitian yang lebih mendalam.