Penelitian ini di latarbelakangi oleh adanya keterbatasan akses ke bank syariah yang di miliki oleh Desa Panusupan. Hal ini tentunya mempengaruhi rendahnya pengetahuan dan pemahaman pada pedagang muslim yang menyebabkan pedagang muslim tersebut lebih memilih menggunakan bank konvensional. Sebagaian besar pedagang muslim di desa tersebut pemahamannya terkait perbankan syariah masih rendah. Banyak pedagang muslim yang membayangkan bahwa bank syariah dan bank konvensional merupakan sesuatu yang serupa, hanya saja kontras dari segi istilah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman pedagang muslim di Desa Panusupan terhadap perbankan syariah serta untuk menganalisis unsur-unsur apa saja yang membentuk pemahaman pedagang muslim di desa tersebut terhadap perbankan syariah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif yang berfokus pada analisis pemahaman pedagang muslim di Desa Panusupan terhadap perbankan syariah. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi partisifasif, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Tujuan dilakukanya teknik ini adalah untuk mengetahui pemahaman pedagang muslim di Desa Panusupan terhadap perbankan syariah serta unsur-unsur apa saja yang membentuk pemahaman pedagang muslim tersebut terkait perbankan syariah. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman pedagang muslim di Desa Panusupan mengenai perbankan syariah ternyata masih banyak pedagang muslim yang tidak paham mengenai perbankan syariah. Di lihat dari sepuluh informan yang masuk dalam kategori paham berjumlah satu informan, tidak cukup paham berjumlah satu informan, dan tidak paham berjumlah delapan informan. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur-unsur yang dapat membentuk pemahaman pedagang muslim di Desa Panusupan Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas tentang perbankan syariah antara lain yaitu unsur sosial/lingkungan, pengetahuan, ekonomi, psikologi (pendidikan dan pengalaman) dan informasi.