Di era digital ini, TIK telah tersedia secara luas, namun ketergantungan pada metode pengajaran tradisional yang bersifat satu arah dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) membatasi keterlibatan aktif siswa dan menghambat integrasi efektif teknologi digital, sehingga diperlukan pergeseran ke pendekatan konektivis yang memanfaatkan beragam sumber digital untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan integrasi pembelajaran PAI berbasis ICT di SMA Negeri 1 Bobotsari. Metode yang digunakan meliputi wawancara mendalam, observasi kelas, dan dokumentasi, dengan fokus pada integrasi temuan dengan teori konektivisme serta analisis strategi dan hambatan implementasi ICT. Temuan penelitian menunjukkan bahwa integrasi ICT dalam pembelajaran PAI tidak hanya meningkatkan partisipasi dan pemahaman siswa melalui akses ke berbagai sumber informasi digital seperti e-book, artikel, berita, video YouTube, dan Al Quran digital, tetapi juga mendorong kemandirian dan keterhubungan yang erat antara siswa, guru, dan sumber informasi. Guru berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan dan mendukung proses belajar, sehingga siswa aktif dalam mencari, mengolah, dan mengintegrasikan pengetahuan. Hasil analisis strategi integrasi ICT, termasuk penerapan metode pembelajaran jigsaw, Problem Based Learning, dan pendekatan hybrid, telah berhasil menciptakan jaringan pengetahuan yang dinamis dan interaktif. Penelitian ini sejalan dengan teori konektivisme yang diperkenalkan oleh George Siemens, yang menekankan pentingnya koneksi antara berbagai simpul informasi, serta prinsip keterbukaan, kemandirian, keterhubungan, dan keberagaman menurut Corbett dan Spinello. Integrasi ICT menghasilkan ekosistem pembelajaran yang holistik, adaptif, dan mendukung pengembangan keterampilan kognitif, sehingga mempersiapkan siswa menghadapi tantangan era digital secara optimal.