Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) merupakan salah satu kelompok keagamaan minoritas yang mengalami tantangan dalam eksistensinya di Indonesia, termasuk di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis eksistensi dan peran sosial JAI di Banyumas melalui pendekatan teori strukturasi Anthony Giddens. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan sosiologi dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun JAI menghadapi stigma, diskriminasi, dan ketegangan sosial, mereka tetap mampu mempertahankan identitas dan keberadaan mereka melalui strategi adaptasi sosial, interaksi dengan masyarakat, serta pemanfaatan media digital dalam menyebarkan pemahaman keagamaan mereka. Pemerintah daerah tidak secara langsung melarang aktivitas JAI, namun juga tidak secara aktif memberikan perlindungan terhadap mereka. Dengan memahami dinamika struktur dan agensi yang terjadi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menciptakan dialog yang lebih inklusif dan kebijakan yang lebih adil bagi kelompok minoritas agama di Indonesia. Kata Kunci: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Minoritas Keagamaan, Strukturasi, Identitas Sosial, Banyumas