Kepala madrasah menjadi peran paling penting dan sangat dibutuhkan dalam menjadikan sebuah lembaga yang unggul dan berprestasi. Banyaknya guru yang kehilangan motivasi belajar sangat berdampak pada proses belajar mengajar dalam meningkatan etos kerja dan kualitas profesionalitas guru. Menurut data yang dipublikasikan pada situs World Top 20 Education Poll yang merilis peringkat pendidikan dunia tahun 2023 Indonesia menjadi peringkat ke 67 dari 203 negara. Dalam manajemen dan pengelolaan suatu lembaga pendidikan, model kepemimpinan memiliki peran yang signifikan. Dengan adanya model kepemimpinan, dapat meningkatkan etos kerja para pendidik maupun tenaga pendidik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan model kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala madrasah dalam meningkatkan etos kerja guru serta upaya-upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah dalam meningkatkan etos kerja guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, di mana kepala madrasah sebagai informan utama, sedangkan guru dan siswa sebagai informan pendukung. Metode yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan untuk analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa model kepemimpinan yang diterapkan adalah the path goal teory (Robert J. House). Langkah-langkah yang dilakukan oleh kepala madrasah untuk meningkatkan semangat kerja guru antara lain dengan mengadakan briefing, penilaian terhadap guru dan staf dan pembinaan. Terdapat beberapa faktor pendukung seperti kepala madrasah yang menjadi teladan dan contoh yang baik, guru yang bersungguh-sungguh dalam proses pendidikan dan siswa yang bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Faktor-faktor yang menghambat kepala madrasah dalam meningkatkan etos kerja guru di madrasah berasal dari masalah internal dan eksternal. Kata Kunci: Etos Kerja Guru, Kepala Madrasah, Model Kepemimpinan