Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi organisasi pada Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Purbalingga dalam mengembangkan bakat kepemimpinan anggotanya di era implementasi sistem full day school. Masalah penelitian utama yang diangkat adalah bagaimana PC IPNU beradaptasi menghadapi keterbatasan waktu dan partisipasi anggota akibat sistem sekolah sehari penuh, serta bagaimana strategi komunikasi yang diterapkan mampu menopang proses pengembangan kepemimpinan. Melalui pendekatan deskriptif kualitatif, studi ini mengungkapkan bahwa PC IPNU Kabupaten Purbalingga mengimplementasikan lima pola komunikasi dominan untuk mengembangkan bakat kepemimpinan anggotanya. Pola komunikasi lingkaran digunakan untuk memfasilitasi partisipasi yang setara, mengasah kemampuan berargumentasi, pemikiran kritis, dan inisiatif anggota. Pola komunikasi Y diterapkan untuk alur informasi yang terpusat pada beberapa individu kunci, efisien dalam penyampaian instruksi spesifik. Pola komunikasi bintang mempromosikan interaksi antaranggota yang luas dan fleksibel, mendorong kolaborasi dan inovasi. Sementara itu, pola komunikasi roda diterapkan untuk menjaga struktur organisasi dan efisiensi dalam pengambilan keputusan strategis serta penyampaian instruksi, membentuk kepemimpinan yang tegas dan bertanggung jawab. Terakhir, pola komunikasi rantai digunakan untuk jalur komunikasi yang terstruktur dan berjenjang, penting untuk menjaga akurasi informasi dalam struktur hirarkis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi kelima pola komunikasi ini tidak hanya berorientasi pada transfer informasi, melainkan juga pada pembentukan rasa kepemilikan organisasi yang kuat dan pengalaman praktis dalam pengambilan keputusan serta partisipasi aktif. Hal ini merupakan elemen krusial dalam pengembangan bakat kepemimpinan anggota di tengah tantangan full day school.