Potensi wakaf uang di Indonesia hingga Februari 2025 diperkirakan mencapai Rp3,82 triliun, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu bentuk pemanfaatannya adalah melalui Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS), produk investasi syariah yang menggabungkan wakaf uang dan sukuk negara, dengan hasil investasi dialokasikan untuk program sosial berkelanjutan. Rendahnya literasi wakaf, persepsi risiko, dan kurangnya pemanfaatan media informasi menjadi tantangan dalam meningkatkan minat masyarakat terhadap investasi sosial CWLS. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh literasi wakaf, media informasi, risiko, dan religiusitas terhadap minat investasi sosial CWLS di kalangan mahasiswa Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf UIN Saizu Purwokerto. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data dikumpulkan melalui kuesioner dari 165 mahasiswa aktif yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan regresi linear berganda, didukung oleh uji asumsi klasik dan uji hipotesis untuk memastikan validitas dan signifikansi model. Statistik deskriptif digunakan secara ringkas untuk memberikan gambaran awal data, dengan analisis dilakukan menggunakan aplikasi SPSS versi 27. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, media informasi dan religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat investasi sosial CWLS. Sedangkan literasi wakaf tidak berpengaruh positif dan persepsi risiko berpengaruh negatif. Secara simultan, keempat variabel tersebut berpenggaruh positif sebesar 96,3% terhadap minat investasi sosial CWLS.