Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penggunaan permainan tradisional dalam pembelajaran berdiferensiasi di RA Diponegoro 102 Kedungwringin Patikraja Banyumas. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penilaian/evaluasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan yang menyesuaikan dengan konten, proses, serta produk pembelajaran berdasarkan dengan kebutuhan belajar, minat belajar, dan gaya belajar anak. Permainan tradisional dipilih karena memiliki nilai edukatif dan budaya yang membuat anak belajar secara langsung berdasarkan pengalamannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisisi melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa permainan tradisional seperti membuat wayang-wayangan dari daun singkong, membuat pistol-pistolan dari pelepah pisang, membuat layang-layang, bakiak, engklek, dan cublak-cublak suweng dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar anak yang berbeda-beda. Melalui permainan tersebut tumbuh kembang anak yang meliputi aspek nilai agama dan moral, kognitif, fisik motorik, bahasa, sosial emosional, dan seni terlibat didalam proses kegiatan bermain permainan tradisional, serta dapat berlangsung secara optimal. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peenliti menyadari terdapat keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan tersebut adalah waktu penelitian yang terbatas.