Sandwich generation adalah kelompok individu yang berada dalam tekanan ganda karena harus memenuhi kebutuhan generasi yang lebih tua (orang tua) sekaligus generasi yang lebih muda (adik atau anak). Fenomena ini semakin banyak dijumpai di kalangan generasi Z di Indonesia yang berusia produktif, salah satunya pada karyawan PT. Pesta Pora Abadi Purwokerto. Tuntutan ekonomi keluarga, tekanan pekerjaan, dan ketidakstabilan emosi menjadi pemicu stres dalam menjalankan tanggung jawab ganda tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi kontrol diri digunakan oleh sandwich generation dalam menghadapi dan mencegah stres. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari lima karyawan generasi Z yang termasuk dalam kategori sandwich generation. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kontrol diri menurut Averill, yaitu kontrol perilaku, kontrol kognitif, dan kontrol pengambilan keputusan, berperan penting dalam upaya pencegahan stres. Subjek penelitian menunjukkan kemampuan dalam mengelola emosi, membuat keputusan yang bijak, serta mencari alternatif solusi terhadap masalah yang dihadapi. Strategi yang dilakukan mencakup aktivitas relaksasi seperti bermain game, bercerita dengan teman, menekuni hobi, dan mencari penghasilan tambahan sebagai bentuk adaptasi terhadap tekanan ekonomi dan sosial. Selain itu, pendekatan spiritual seperti doa dan kesabaran juga menjadi penopang psikologis dalam menghadapi tantangan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kontrol diri yang baik mampu menekan tingkat stres dan mendukung kesejahteraan psikologis sandwich generation. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan praktis bagi individu, keluarga, dan organisasi dalam mendukung generasi muda yang berada dalam posisi rentan tersebut.