Undang-undang Nomor 23 Tahun 2023 menegaskan kewajiban seorang Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah tersertifikasi untuk melaksanakan tugas profesional secara optimal. Sejalan dengan kewajiban tersebut, pemerintah menunjukan komitmennya dalam menyejahterakan Guru ASN melalui pemberian penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum. Kondisi ini menjadikan profesi ASN semakin diminati oleh masyarakat karena dianggap memiliki jenjang karir yang jelas, jaminan hidup hingga masa pensiun, serta berbagai tunjangan. Namun, sebesar apapun penghasilan yang diterima, tanpa manajemen keuangan yang baik, penghasilan tersebut akan terasa kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan keuangan, pendapatan, dan locus of control terhadap manajemen keuangan personal pada Guru ASN di Kecamatan Belik. Metode kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner. Populasi penelitian ini adalah Guru ASN di Kecamatan Belik dengan jumlah sampel sebanyak 187 responden yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda melalui bantuan software SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial variabel pengetahuan keuangan dan pendapatan berpengaruh signifikan terhadap manajemen keuangan personal. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan keuangan, maka semakin baik kemampuan individu dalam mengelola keuangannya, sementara itu, semakin besar penghasilan yang diterima, semakin besar pula kemampuan individu untuk mengatur keuangan secara lebih fleksibel. Selanjutnya, variabel locus of control tidak berpengaruh signifikan. Temuan ini didukung oleh sebagian besar Guru ASN memiliki kecenderungan locus of control eksternal. Secara simultan, pengetahuan keuangan, pendapatan, dan locus of control berpengaruh signifikan terhadap manajemen keuangan personal.