Fluktuasi harga beras menjadi persoalan struktural yang berdampak langsung pada kesejahteraan petani, khususnya di pedesaan seperti Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Penurunan harga beras melemahkan daya beli, menurunkan kualitas hidup, dan merapuhkan ketahanan ekonomi keluarga petani. Sebagian besar penelitian sebelumnya masih menggunakan pendekatan ekonomi konvensional dan belum mengintegrasikan nilai-nilai Islam, sehingga terdapat gap penelitian terkait analisis dampak fluktuasi harga terhadap petani berdasarkan Maqashid Syariah. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak fluktuasi harga beras terhadap kesejahteraan petani melalui lima dimensi Maqashid Syariah, serta mengevaluasi keadilan sistem distribusi dan harga beras dalam perspektif ekonomi Islam. Dengan pendekatan kualitatif studi kasus, teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi terhadap petani padi yang terdampak fluktuasi harga. Analisis dilakukan secara tematik dengan proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang dikaitkan langsung dengan lima dimensi maqashid dan indikator keadilan ekonomi Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fluktuasi harga beras berdampak signifikan pada dimensi ibadah sosial, akses pangan dan kesehatan, pendidikan, stabilitas keluarga, dan keberlanjutan usaha tani. Sistem distribusi yang tidak adil serta dominasi tengkulak bertentangan dengan prinsip qism al-mal, ihsan, dan larangan eksploitasi (ihtikar) dalam Islam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa fluktuasi harga beras tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga pada dimensi keagamaan, sosial, dan moral petani yang mencerminkan pelanggaran terhadap tujuan syariah (maqashid) dan prinsip keadilan distribusi dalam Islam. Kontribusi teoritis penelitian ini adalah memperluas aplikasi maqashid syariah dalam analisis kesejahteraan petani, sedangkan kontribusi praktisnya memberikan masukan kebijakan harga dan distribusi beras yang lebih adil berbasis ekonomi Islam.