Pariwisata di Indonesia memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi dan pelestarian budaya, termasuk di dalamnya wisata edukasi dan sejarah yang semakin diminati masyarakat. Salah satu destinasi wisata edukatif dan sejarah yang berkembang adalah Museum Semedo yang terletak di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal. Museum ini menyimpan berbagai peninggalan purbakala dan memiliki nilai edukatif tinggi, sehingga berpotensi menjadi sarana pembelajaran sejarah dan budaya bagi wisatawan. Dalam pengembangan destinasi wisata, kepuasan wisatawan menjadi indikator penting yang mencerminkan keberhasilan pengelolaan destinasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perceived value, facilities dan accessibility terhadap tourist satisfaction yang berkunjung ke Museum Semedo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan populasi sebanyak 94.583 pengunjung Museum Semedo tahun 2024. Sampel sebanyak 347 responden ditentukan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan tabel Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan sebesar 5%. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman, koefisien Konkordansi Kendall’s W dan regresi ordinal. Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa variabel perceived value, facilities dan accessibility secara parsial memiliki korelasi kuat dan positif yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan Museum Semedo. Uji Kendall’s W juga menunjukkan adanya tingkat korelasi yang kuat antar variabel dengan arah positif. Sementara itu, hasil analisis regresi ordinal menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan, perceived value, facilities dan accessibility berpengaruh signifikan terhadap tourist satisfaction yang berkunjung ke Museum Semedo. Temuan ini memberikan implikasi praktis bagi pengelola Museum Semedo untuk meningkatkan kualitas fasilitas dan pengalaman wisatawan, serta menjadi masukan bagi pemerintah daerah untuk memperbaiki aksesibilitas dan mendukung pengembangan Museum Semedo sebagai destinasi wisata edukatif. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan aspek lain yang relevan, termasuk akses informasi dan promosi digital, guna memperluas pemahaman terhadap minat dan kepuasan wisatawan.