MANAJEMEN STRATEGI FUNDRAISING LEMBAGA AMIL ZAKAT DALAM MENINGKATKAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH (STUDI KOMPARATIF BAZNAS, DAN LAZ DI PURWOKERTO, BANYUMAS) Afif Saeful Ulum 234120100007 Magister Ekonomi Syariah, Pascasarjana, UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto ABSTRAK Manajemen strategi adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi strategi yang dirancang untuk mencapai tujuan jangka panjang organisasi. Sebuah lembaga pengelola zakat semestinya mempunyai manajemen strategi yang bagus, apalagi berkaitan dengan metode fundraising atau pencarian dana, baik dana zakat, infaq, maupun shadaqah. Penelitian ini mencoba membahas bagaimana manajemen strategi fundraising yang digunakan di tiga LAZ yang ada di Purwokerto, Banyumas diantaranya adalah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu), dan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau field research yang termasuk dalam penelitian kualitatif. Metode pencarian data dilakukan secara komperehensif dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis milik Mills dan Huberman yang terbagi menjadi tiga langkah analisis, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini terfokus dalam kajian manajemen strategi fundraising pada tiga lembaga diatas dalam meningkatkan dana zakat, infaq, dan shadaqah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi Lembaga Amil Zakat di Kabupaten Banyumas dalam hal ini adalah Baznas, Lazisnu, dan Lazismu Kabupaten Banyumas kaitanya strategi fundraising dana Zakat Infaq Shadaqah dibagi menjadi 3 strategi utama, yaitu strategi perencanaan, strategi pelaksanaan, dan strategi evaluasi. Baznas dan Lazismu Kabupaten Banyumas pada tahapan perencanaan menggunakan renstra, RKAT, dan RAP. Sedangkan untuk Lazisnu Kabupaten Banyumas masih menggunakan rapat dan hasil kesepakatan pada rapa. Kemudian pada pelaksanaan Baznas dan Lazismu mulai beralih memanfaatan digital fundraising dalam peningkatan dana ZIS, namun untuk Lazisnu masih mengandalkan basis organisasi melalui masjid dan pesantren. Kemudian pada tahapan evaluasi, ketiga lembaga amil zakat ini melakukan evaluasi minimal satu kali dalam satu minggu.