Fenomena peningkatan kesehatan mental, terutama pada penderita disabilitas mental kronis, sering kali terabaikan di era modern. Bimbingan rohani dinilai sebagai pendekatan spiritual yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan mental. Namun, pasien seumur hidup di panti rehabilitasi menghadapi tantangan unik dalam bimbingan rohani karena kondisi mental mereka yang fluktuatif serta kebutuhan akan pendekatan yang adaptif dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan menganalisis layanan bimbingan rohani terhadap peningkatan kesehatan mental pasien seumur hidup di Yayasan Lali Jiwa Raga Panti Rehabilitasi Disabilitas Mental Wangon Banyumas, sekaligus mengidentifikasi kendala implementasinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, berfokus pada pengalaman subjektif pasien seumur hidup dan pihak terkait. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur oleh pasien seumur hidup, perawat, pimpinan yayasan, ustaz, observasi non-partisipan kegiatan bimbingan rohani, dan pengumpulan dokumen relevan. Subjek penelitian adalah pasien seumur hidup yang telah menerima bimbingan rohani. Data dianalisis untuk mendeskripsikan layanan bimbingan rohani. Temuan menunjukkan bimbingan rohani dapat membantu penguatan kesehatan mental pasien seumur hidup, seperti peningkatan ketenangan jiwa, motivasi, dan kapasitas adaptasi. Kendala utama meliputi keberagaman kondisi mental pasien seumur hidup yang memerlukan penanganan personal, keterbatasan sumber daya dan fasilitas, serta stigma sosial terhadap disabilitas mental. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman tentang bimbingan rohani dalam rehabilitasi disabilitas mental, serta menjadi dasar pengembangan perancangan program yang lebih efektif dan inklusif. Kata Kunci: Bimbingan Rohani, Kesehatan Mental, Pasien Seumur Hidup, Disabilitas Mental, Rehabilitasi.