Olahraga lari menjadi salah satu aktivitas fisik yang populer belakangan ini khususnya di Indonesia. Dengan banyaknya orang melakukan olahraga lari, memunculkan adanya joki strava, dimana seseorang atau pihak yang membuka jasa joki ini menawarkan layanan untuk meningkatkan prestasi olahraga seseorang di platform strava, terutama dalam bentuk pencatatan fisik seseorang.Saat ini penggunaan joki strava di wilayah Purwokerto sudah cukup banyak, tidak hanya untuk update di media sosial, jasa joki tersebut digunakan untuk berbagai event lari. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik joki strava di wilayah Purwokerto dan bagaimana tinjauan ija>rah ‘ala>al-’amal terhadap joki strava di wilayah Purwokerto. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian lapangan dengan pendekatan yuridis-empiris. Sumber data primer diambil langsung dari sumbernya, yakni dengan informan yang terlibat. Sementara data sekunder didapat dari buku, jurnal ilmiah, skripsi, dan rujukan lain yang masih terkait dengan permasalahan yang diteliti. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan model purposive sampling sehingga diambil tiga penyedia joki dan empat pengguna joki sebagai informan. Sementara itu, teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, verifikasi/menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Praktik joki strava di Purwokerto dilakukan oleh tiga orang penyedia joki, dimana akan dilakukan kesepakatan melalui media Whatsapp. Setelah itu, penyedia joki akan melakukan pekerjaan dimana nanti penjoki akan lari menggunakan akun dari pengguna joki. Setelah selesai output dari joki strava ini berupa riwayat strava dan hasil screenshoot riwayat strava. 2) Praktik joki strava di Purwokerto ini merupakan implementasi dari akad ija>rah ‘ala>al-‘amal. Dalam praktiknya, terdapat penyedia joki yang sudah maupun yang belum memenuhi ketentuan ija>rah. Hal tersebut menyebabkan akad menjadi fasid atau rusak karena tidak terpenuhinya salah satu syarat keabsahan akad yaitu penetapan upah atau ujrah tidak jelas, serta praktik joki strava tersebut memuat unsur kebohongan dan kecurangan dimana hal tersebut dilarang dalam salah satu syarat keabsahan akad yaitu manfaat harus mubah secara syara’.