Perubahan gaya hidup dan kemajuan teknologi informasi serta komunikasi telah memengaruhi perilaku dan preferensi generasi muda, khususnya generasi Z, dalam mengakses layanan keuangan. Salah satu perkembangan terbaru adalah munculnya layanan Peer-to-Peer (P2P) lending yang semakin diminati oleh kalangan muda karena kemudahan akses dan efisiensinya Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perilaku keuangan (financial behavior) dan literasi keuangan (financial literacy) terhadap minat generasi Z di Kecamatan Purwokerto Timur dalam menggunakan layanan P2P lending. Selain itu, penelitian ini juga memeriksa peran teknologi finansial (financial technology) sebagai variabel moderasi yang mampu memperkuat atau melemahkan hubungan antara kedua variabel independen tersebut dengan minat penggunaan P2P lending. Metode yang digunakan adalah survei kuantitatif, di mana data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner terhadap responden yang memenuhi kriteria tertentu. Hasil analisis menunjukkan bahwa baik financial behavior maupun financial literacy secara simultan dan parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat generasi Z dalam menggunakan layanan P2P lending. Lebih lanjut, keberadaan financial technology sebagai variabel moderasi menunjukkan bahwa teknologi finansial mampu memperkuat pengaruh financial literacy terhadap minat penggunaan P2P lending, serta memengaruhi hubungan antara financial behavior dan minat tersebut. Temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan literasi keuangan dan perilaku keuangan, disertai dukungan teknologi finansial, dapat meningkatkan minat Generasi Z dalam memanfaatkan layanan P2P lending secara bertanggung jawab dan efektif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara teori maupun praktik dalam pengembangan strategi layanan keuangan digital dan peningkatan literasi keuangan di kalangan generasi muda.