Pendidikan memiliki peran yang krusial dalam menyiapkan generasi muda yang kompeten, salah satunya melalui Pendidikan Agama Islam yang bertujuan membentuk muslim yang beriman dan bertakwa. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap individu, termasuk anak tunarungu yang memiliki yang memiliki keterbatasan dalam pendengarannya. Peserta didik tunarungu membutuhkan alat bantu komunikasi dalam proses pembelajaran, seperti media visual. Namun, penggunaannya masih jarang diterapkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses implementasi media visual bagi anak tunarungu dalam mata pelajaran PAI di kelas VIII B SLB Negeri Banjarnegara. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif dengan teknik triangulasi di mana peneliti mengumpulkan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada pelaksanaan observasi, peneliti menggunakan observasi non-partisipan di mana peneliti hanya sebagai pengamat. Dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan memiliki tiga tahapan utama, yaitu perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi dan penutup. Pada proses implementasi pembelajaran, pendidik mengombinasikan media visual dengan komunikasi visual berupa gerak bibir dan bahasa isyarat sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media visual tidak hanya mempermudah pendidik dalam menyampaikan materi, tetapi juga membantu peserta didik tunarungu memahami pembelajaran dengan lebih baik. Hal tersebut dibuktikan dari keaktifan peserta didik dan hasil evaluasi pembelajaran.