Di era modern, kegiatan volunteer semakin berkembang sebagai bentuk kontribusi sosial dan pengembangan diri. Mahasiswa generasi Z menunjukkan minat yang tinggi dalam kegiatan ini sebagai wujud aktualisasi diri dan peningkatan soft skills. Namun, diperlukan strategi untuk mempertahankan motivasi mereka agar tetap aktif dalam kegiatan sukarela yang bersifat non-profit. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada bagaimana penguatan manajemen diri dapat menjadi faktor kunci dalam meningkatkan motivasi volunteer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah pengurus dan volunteer Yayasan Gudang Sinau Indonesia yang telah berpartisipasi lebih dari satu batch. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan manajemen diri termasuk pengelolaan waktu, pengendalian emosi, dan kemampuan mengambil keputusan berperan penting dalam menjaga motivasi volunteer. Selain itu, dukungan sosial dan lingkungan organisasi yang positif turut memberikan dorongan bagi volunteer untuk tetap berkontribusi. Temuan penelitian ini menegaskan bahwa motivasi menjadi volunteer tidak hanya didorong oleh kepuasan emosional dan sosial, tetapi juga oleh kemampuan individu dalam mengatur diri sendiri. Dengan manajemen diri yang baik, volunteer lebih mampu menyeimbangkan aktivitas akademik dan sosialnya sehingga tetap termotivasi dalam kegiatan kesukarelawanan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi organisasi sosial dalam merancang strategi pengelolaan volunteer yang lebih efektif serta memberikan wawasan bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan diri melalui kegiatan voluntary. Kata kunci: motivasi, volunteer, manajemen diri, Gudang Sinau Indonesia, aktualisasi diri.