Akhlakul mahmudah merupakan perilaku manusia yang baik dan disenangi oleh individu maupun sosial, yang sudah sesuai dengan ajaran yang bersumber dari Allah SWT, dan sudah dijelaskan dalam Al-Quran. Akhlakul mahmudah diterapkan dalam film Perjalanan Pembuktian Cinta, yang memiliki genre religi. Film menjadi pilihan untuk berdakwah dengan mudah dijangkau dari berbagai kalangan. Dakwah juga mudah untuk menyebarkan ilmu dan mengajak, memberikan jalan menuju kebaikan. Akhlakul mahmudah dalam film tersebut yakni harus berusaha ikhlas dalam kehidupan, sabar dalam segala hal, birrul walidain sifat yang mulia. Kita sebagai penonton dapat memperoleh hikmah dan pelajaran yang berharga dari film tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis adanya semiotika akhlakul mahmudah dalam film Perjalanan Pembuktian Cinta. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menjelaskan adanya makna dan tanda dari model analisis semiotika John Fiske. Dalam penelitian ini menggunakan teori semiotika John Fiske untuk menganalisis film, dan teori ini membagi kode dalam program televisi menjadi tiga level: level realitas, level representasi, dan level ideologi. Dengan teknik pengumpulan data berupa observasi untuk mengamati dengan cara menonton film tersebut, dan dokumentasi untuk mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan konsep akhlakul mahmudah dalam film Perjalanan Pembuktian Cinta. Hasil dari penelitian ini mengenai konsep akhlakul mahmudah dalam film Perjalanan Pembuktian Cinta menggunakan analisis semiotika John Fiske adanya tiga level, yaitu : level realitas, level representasi, dan level ideologi. Konsep akhlakul mahmudah dalam penelitian ini meliputi : Tawadhu kepada guru, ikhlas, sabar, roja (mengharapkan ridho Allah), khauf (takut atas kemurkaan Allah), rendah hati, birrul walidain, lemah lembut, tawakal, syukur. Level realitas akhlakul mahmudah karakter Fathia gesture dan perilaku Fathia yang lemah lembut dan seorang hafidzoh. Level representasi, menggambarkan karakter Fathia dari sudut pandang dan jarak yang berbeda diambil dari pengambilan gambar dan pencahayaannya. Sedangkan level ideologi dalam konsep akhlakul mahmudah yakni terkait nilai keikhlasan, poligami, pernikahan, matearilisme, takdir. Dalam penggambaran akhlakul mahmudah karakter Fathia memiliki sifat birrul walidain kepada kedua orang tuanya, sifat lemah lembut yang sudah ada dalam dirinya, dan seorang penghafal al-quran. Kata Kunci : Akhlakul Mahmudah, Film Religi, Semiotika