Mahasiwa pekerja menghadapi dinamika kehidupan yang berbeda dibanding mahasiswa pada umumnya, karena harus menjalani dua peran secara bersamaan, yaitu sebagai pelajar dan pekerja. Dituntut mengelolah waktu, energi, dan tanggung jawab yang lebih kompleks. Hal ini menimbulkan bebagai tantangan dalam memenuhi kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling mendasar dalam hierarki kebutuhan manusia, seperti makan, minum, istirahat, tempat tinggal, dan kesehatan yang harus dipenuhi agar seseorang dapat menjalankan fungsi hidupnya secara optimal. Untuk memenui kebutuhan tersebut secara seimbang, mahasiswa perlu memiliki self awareness (kesadaran diri), yaitu kemampuan individu untuk mengenali, memahami, dan mengelola diri secara sadar termasuk menyadari kebutuhan dasar tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menggali secara mendalam bagaimana self awareness (kesadaran diri) termanifestasi pada mahasiswa pekerja dalam upaya memenuhi kebutuhan fisiologis. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalah mahasiswa pekerja di UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa pekerja memiliki tingkat self awareness yang cukup baik dalam mengenali kebutuhan fisiologis seperti, sandang, pangan dan papan. Mahasiswa pekerja memahami sinyal tubuh saat lelah atau sakit, namun kesadaran diri belum sepenuhnya diikuti oleh tindakan nyata. Tekanan pekerjaan, tuntutan akademik, dan keterbatasan waktu membuat sebagian besar mahasiswa pekerja masih mengabaikan pemenuhan kebutuhan fisiologis. Kesadaran diri mahasiswa pekerja cenderung kuat secara kognitif, tetapi lemak dalam tindakan. Kesadaran diri juga terbukti mendukung kemandirian, tanggung jawab, serta kemampuan mahasiswa untuk beradaptasi dengan tantangan hidup. Kata Kunci : Self awareness, kebutuhan fisiologis, mahasiswa pekerja