Fenomena perjudian di kalangan mahasiswa menunjukkan peningkatan signifikan, terutama disebabkan oleh kemudahan akses terhadap judi online. Mahasiswa yang berada dalam masa transisi menuju kemandirian finansial kerap menghadapi financial stress, yang mendorong mereka mencari solusi instan seperti perjudian. Namun, di tengah tekanan tersebut, literasi keuangan diduga mampu menjadi penyangga penting dalam mengarahkan pengambilan keputusan yang lebih bijak, termasuk menahan dorongan untuk berjudi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi linier berganda dan uji Moderated Regression Analysis (MRA). Sampel yang digunakan sebanyak 414 mahasiswa dari lima perguruan tinggi di Kota Purwokerto yang dipilih menggunakan teknik cluster sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner skala bipolar adjective, dan pengujian data dilakukan melalui uji validitas, reliabilitas, asumsi klasik, serta uji hipotesis untuk mengukur hubungan antar variabel financial stress, gambling motivation, dan literasi keuangan sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial stress berpengaruh negatif dan signifikan terhadap gambling motivation. Artinya, mahasiswa yang mengalami tekanan keuangan justru menunjukkan penurunan motivasi untuk berjudi, yang dapat disebabkan oleh meningkatnya kesadaran akan risiko finansial. Namun, literasi keuangan tidak terbukti secara signifikan memoderasi hubungan antara financial stress dan gambling motivation. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat literasi keuangan sedang, kemampuan tersebut belum cukup kuat untuk menurunkan motivasi berjudi. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan intervensi yang lebih menyeluruh, termasuk edukasi keuangan yang aplikatif dan penguatan aspek psikologis mahasiswa. Kata kunci: Financial Stress, Gambling Motivation, Literasi Keuangan