Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mireng milik Bapak Anjan Sujana dari sudut pandang bauran promosi. UMKM ini menarik untuk di teliti karena tetap mampu bertahan di tengah isu negatif terkait penggunaan bahan pewarna yang tidak aman. Meskipun sempat menjadi sorotan publik, produk kerupuk mireng tersebut tetap diminati oleh konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa ada kekuatan promosi dan pendekatan usaha yang mampu menjaga kepercayaan pelanggan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif, menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi lapangan, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi promosi yang diterapkan masih tergolong sederhana, yaitu mengandalkan promosi dari mulut ke mulut, relasi personal, dan penjualan langsung ke pedagang tradisional. Meskipun belum mengoptimalkan media digital, strategi ini cukup berhasil menjaga stabilitas penjualan. Konsumen cenderung tetap loyal karena faktor kedekatan, kualitas rasa produk, serta harga yang relatif terjangkau. Di sisi lain, pelaku usaha menghadapi beberapa hambatan, antara lain keterbatasan permodalan, minimnya pemanfaatan teknologi digital, ketergantungan pada cuaca dalam proses pengeringan produk, serta belum adanya upaya diversifikasi pasar secara signifikan. Kesimpulannya bahwa bauran promosi, meskipun bersifat sederhana dan tradisional, memberi dampak signifikan terhadap keberlanjutan dan pertumbuhan usaha. Untuk menjawab tantangan pasar modern, pemanfaatan promosi digital seperti media sosial, e-commerce, dan pemasaran konten menjadi peluang besar yang dapat meningkatkan penjualan produk dan daya saing UMKM. Dengan memadukan pendekatan promosi konvensional yang telah efektif dengan strategi digital yang relevan, UMKM Mireng berpotensi berkembang lebih luas dan menjangkau pasar yang lebih besar.