Perlindungan konsumen terhadap keterlambatan dan ketidaklancaran distribusi air bersih oleh PERUMDA kepada masyarakat Desa Kalibagor. Sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dan kerugian konsumen. Permasalahan perlindungan konsumen terhadap keterlambatan tersebut dan dalam kaidah al-gunm bi al-gurm. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keterlambatan aliran air jika dipandang dari perspektif perlindungan konsumen dengan kaidah al gunm bi al gurm. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau (field research). . Pendekatan yang digunakan yuridis-empiris, dan untuk sumber data sekunder didapat dari sumbernya, buku,jurnal ilmiah, skripsi, dan rujukan lain yang masih terkait dengan permasalahn yang diteliti. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan model purposive sampling sehingga diambil 5% yang berjumlah dua puluh rumah sebagai informan. Sementara itu, teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Praktik keterlambatan aliran air karena alasan yang tidak jelas, tidak ada respon ini menyebabkan ketidaknyamanan dan ketidakpuasan terhadap masyarakat. Hingga saat ini dari hasil wawancara masyarakat tetap mengalami keterlambatan aliran air walau sudah melaukan pengaduan tetap tidak ada kompensasi. Keterlambatan aliran air ini tidak sesuai berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999, konsumen berhak mendapatkan layanan sesuai perjanjian dan dapat mengajukan pengaduan jika haknya tidak terpenuhi. Sementara itu, dalam perspektif hukum Islam, produsen wajib menjaga kualitas layanan dan memenuhi prinsip keadilan dalam transaksi. Kaidah al-gunm bi al-gurm menegaskan bahwa setiap keuntungan harus sebanding dengan risiko, sehingga konsumen yang telah membayar berhak atas layanan optimal. Kata Kunci : Perlindungan Konsumen, al-gunm bi al-gurm , Keterlambatan Aliran Air.