Wacana mengenai relasi gender masih sangat relevan dibahas hingga saat ini, melihat dari masih adanya bias gender dan ketimpangan-ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat. Media sosial seperti TikTok adalah media yang potensial dan berperan dalam membangun relasi gender karena diakses banyak orang. Untuk itu, penulis tertarik untuk melihat bagaimana wacana mengenai relasi gender dibangun dalam akun @kadamsidik00. Disamping itu, peneliti tertarik memilih akun ini karena memadukan otoritas keagamaan dengan strategi komunikasi populer yang menjangkau khalayak muda.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana relasi gender diwacanakan melalui konten dakwah dalam akun TikTok @kadamsidik00 dengan menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis model Teun A. Van Dijk. Manfaat yang diberikan yaitu berkontribusi pada pengembangan keilmuan terutama dibidang dakwah Islam. Penelitian ini merupakan library research dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Fokus utama penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana wacana yang dibuat Kadam Sidik membentuk, mempertanyakan, atau mendekonstruksi struktur relasi gender dalam masyarakat Muslim masa kini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa @kadamsidik00 menggunakan pendekatan wacana yang menekankan pada keadilan dan kesalingan dalam relasi gender. Bahasa yang digunakan bersifat korektif terhadap pemahaman keagamaan yang bias patriarki, serta mendorong kesetaraan peran laki-laki dan perempuan dalam ranah domestik maupun publik. Kadam menegaskan bahwa Islam memberikan hak ekonomi yang jelas bagi perempuan, mendorong musyawarah dalam pengambilan keputusan keluarga, serta menolak stereotip sempit terhadap peran perempuan. Melalui pendekatan analisis wacana kritis Teun Van Dijk yang terdiri dari dimensi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial Kadam Sidik membentuk wacana yang argumentatif, naratif, dan kontekstual, Kadam berhasil membangun wacana relasi gender yang lebih proporsional, adil, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.