Orangtua menghendaki kehadiran seorang anak tanpa kekurangan namun tuhan menciptakan manusia dengan keunikannya masing-masing. Tantangan juga bisa terjadi oleh orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus kategori tunawicara. Dalam konteks ini, penerimaan diri orangtua dalam mengembangkan kontrol emosi menjadi sangat penting untuk tumbuh kembang anak tunawicara. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses penerimaan diri orangtua dalam mengembangkan kontrol emosi pada anak tunawicara di SLBN Mandiraja Banjarnegara. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah orangtua dari anak tunawicara di SLBN Mandiraja Banjarnegara berjumlah 6 informan. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap subjek yang memiliki anak tunawicara, analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerimaan diri orangtua berjalan melalui tahap penyangkalan, marah, tawar- menawar, depresi, hingga penerimaan sesuai teori Kubler-Ross. Dukungan keluarga, komunitas, serta bimbingan tenaga professional menjadi faktor penting yang mempercepat proses penerimaan. Penerimaan yang positif membuat orangtua lebih mampu bersikap sabar, responsif, dan suportif dalam membimbing anak tunawicara. Kata kunci: Penerimaan Diri, Kontrol Emosi, Orangtua, Tunawicara