Penanaman nilai agama pada anak usia dini merupakan fondasi penting dalam membentuk dasar karakter sejak dini. Nilai-nilai agama tidak hanya mencakup aspek ibadah, tetapi juga tercermin dalam perilaku dan sikap sehari-hari anak, salah satunya melalui pembentukan akhlak dengan salah satu cara yaitu melalui kegiatan simulasi ibadah shalat wajib. Kegiatan simulasi ibadah shalat wajib ini tidak hanya mengajarkan anak gerakan dan bacaan shalat, tetapi juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai akhlak. Dalam proses simulasi shalat, anak-anak dibiasakan untuk tertib, mendengarkan arahan, dan mengikuti petunjuk guru dengan sopan. Mereka juga dikenalkan pada doa-doa, termasuk doa untuk kedua orang tua, sehingga secara tidak langsung menumbuhkan rasa hormat kepada orang tua sejak dini. Guru berperan penting dalam kegiatan ini, bukan hanya sebagai pembimbing, tetapi juga sebagai teladan dalam bersikap dan bertutur kata. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana kegiatan simulasi shalat di Kelas B2 TK Diponegoro 166 Purwosari Kabupaten Banyumas menjadi sarana dalam menanamkan nilai agama sekaligus membentuk akhlak, terutama sikap hormat kepada guru dan orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan simulasi shalat yang dilakukan secara rutin mampu membentuk karakter religius dan perilaku positif anak, seperti membiasakan mencium tangan guru, mengikuti arahan dengan disiplin, serta menunjukkan sikap santun dalam kehidupan sehari-hari.