Kemandirian merujuk pada kemampuan psikososial yang menekankan pada kebebasan bertindak, tidak bergantung pada kemampuan orang lain, tidak terpengaruh oleh lingkungan, serta kebebasan untuk mengatur kebutuhanya sendiri. Hadirnya kemandirian dari ke enam mahasiswa kembar karena orang tua yang menyarankan kedua anak kembarnya supaya tidak selalu berbarengan, mulanya salah satu saudaranya ada yang belum lulus ujian bahasa inggris dan teringin mengasah kemandiriannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana dinamika kemandirian anak kembar dalam proses aktualisasi diri sebagai mahasiswa di uin Saizu Purwokerto. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis studi kasus. Kemudian teknik yang digunakan dalam pengumpulan data observasi, wawancara dengan enam mahasiswa kembar di UIN Saizu dan dokumentasi. Hasil ditemukan bahwa ada dua jenis kemandirian yang dipunyai oleh ke enam mahasiswa kembar yaitu kemandirian emosional dan kemandirian tingkah laku. Dilihat dari cara mereka dalam pengambilan keputusan untuk menjadi mahasiswa. Selain itu ada dua bentuk kemandirian yang dirasakan yaitu kemandirian belajar dan sosial. Kemudian ada dua faktor yang menjadi penyebab perubahan kemandirian mereka yaitu pola asuh orang tua maupun pendidikan. Tidak hanya itu perubahan kemandirian mahasiswa kembar didasarkan pada empat ciri. Adanya tanggung jawab, adanya bakat untuk bisa menyelesaikan masalah, adanya kebebasan dan rasa independen yang keluar. Sementara itu, dalam proses aktualisasi diri yakni meningkatkan keseriusan dalam belajar, aktif bertanya kepada dosen, tidak ragu bertanya dengan teman, berani tampil di hadapan dosen dan teman-teman saat presentasi, penghargaan diri di setiap proses perkuliahan yang dijalani, hadirnya sifat penerimaan diri dengan keputusan yang telah ditentukan dan ada yang tergabung dalam HMPS BKI, UKM Piqsi, ikut seminar Kata Kunci: Dinamika Kemandirian, Anak Kembar, Aktualisasi Diri.