Komunitas kreatif digital seperti Ruang Edit Ngapak memiliki tantangan dalam membangun solidaritas antaranggotanya yang berasal dari latar belakang berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk memahami bagaimana komunikasi kelompok terjadi dalam komunitas Ruang Edit Ngapak wilayah Purwokerto serta peran komunikasi tersebut dalam membentuk solidaritas sosial. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus, melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Analisis dilakukan menggunakan teori komunikasi kelompok, teori pertukaran sosial, serta konsep solidaritas mekanik dan organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang terjadi bersifat informal, fleksibel, dan berbasis kekeluargaan. Interaksi berlangsung melalui grup WhatsApp dan pertemuan langsung seperti acara Dolan Ngapak dan Rapak Purwokerto. Komunikasi ini memungkinkan pertukaran non-material seperti dukungan emosional, rasa dihargai, dan motivasi untuk terus berkembang. Temuan ini memperlihatkan bahwa solidaritas dalam komunitas tidak hanya terbentuk dari struktur formal, tetapi juga dari relasi interpersonal yang terbuka dan partisipatif. Hal ini membedakan Ruang Edit Ngapak dari komunikasi kelompok lain yang cenderung hierarkis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa komunikasi kelompok memiliki peran strategis dalam memperkuat rasa memiliki dan loyalitas anggota komunitas.