Makanan tradisional merupakan bagian dari warisan budaya yang mengandung nilai historis, filosofis dan sosial yang tinggi. Namun demikian, keberadaannya saat ini menghadapi tantangan akibat arus modernisasi dan perubahan gaya hidup masyarakat, khususnya generasi muda yang lebih cenderung mengonsumsi makanan cepat saji. Dalam menghadapi tantangan tersebut, pelaku usaha kuliner tradisional dituntut untuk melakukan pengembangan usaha agar mampu mempertahankan eksistensinya serta tetap diminati oleh masyarakat. Salah satu usaha yang konsisten dalam melestarikan kuliner tradisional khas Bumiayu adalah Usaha Ketan Pencok Majapahit, yang berupaya menjaga keberlanjutan produk lokal sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sedangkan keabsahan data diuji menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan yang diterapkan oleh Usaha Ketan Pencok Majapahit mengacu pada konsep bauran pemasaran (marketing mix) 4P, yang meliputi: Produk (product) dengan menjaga kualitas produk serta melakukan inovasi dan variasi kemasan; Harga (price) dengan menetapkan harga yang terjangkau, mempertimbangkan daya beli konsumen, biaya produksi, dan harga pesaing; Tempat (place) dengan menjual produk secara langsung dari rumah dan melalui bantuan reseller untuk memperluas distribusi; serta Promosi (promotion) melalui media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, dan TikTok. Seluruh strategi tersebut dijalankan berdasarkan prinsipprinsip ekonomi Islam, seperti kejujuran, keadilan, kehalalan, dan ihsan (kebajikan). Strategi ini tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi, melainkan juga mengedepankan keberkahan usaha, manfaat sosial, serta pelestarian budaya lokal. Kata Kunci: Strategi Pengembangan, Usaha Mikro, Makanan Tradisional, Ekonomi Islam, Ketan Pencok Majapahit.