Detail Cantuman
Advanced Search
Skripsi
KOMUNIKASI SIMBOLIK PADA TRADISI RASULAN DI DESA NITIKAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Penelitian ini mengkaji komunikasi simbolik dalam tradisi Rasulan di Desa Nitikan, Kabupaten Gunungkidul, sebagai sarana pembentukan dan pemeliharaan identitas sosial masyarakat. Latar belakang penelitian ini berangkat dari pentingnya tradisi lokal sebagai media transmisi nilai budaya dan sosial yang kaya akan makna tersembunyi. Tradisi Rasulan, dengan segala ritual dan simbol-simbolnya, dipercaya menjadi cerminan interaksi sosial yang membentuk pemahaman kolektif dan memperkuat kohesi komunitas. Fokus penelitian adalah memahami bagaimana komunikasi verbal (doa, pidato) dan nonverbal (pakaian adat, tarian, makanan khas) berinteraksi dalam proses simbolik ini, serta bagaimana makna-makna tersebut dikonstruksi dan diinternalisasi oleh masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipatif untuk mengamati langsung jalannya tradisi dan interaksi yang terjadi, wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat, pemangku adat, dan partisipan tradisi untuk menggali pemahaman mereka tentang makna simbol, serta dokumentasi visual dan tekstual. Tradisi Rasulan dipahami sebagai praktik sosial yang sarat akan simbol dan makna. Dalam tradisi ini, berbagai elemen seperti rangkaian acara, benda- benda, ucapan, hingga gerakan memiliki arti tertentu yang dimengerti oleh masyarakat secara bersama. Tradisi Rasulan mengandung dimensi komunikasi simbolik karena makna-makna tersebut disampaikan dan dipahami melalui interaksi antaranggota masyarakat. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa tradisi Rasulan adalah komunikasi simbolik yang kompleks, di mana makna-makna sosial dan spiritual dikonstruksi secara kolektif. Komunikasi verbal dan nonverbal saling melengkapi dalam menyampaikan pesan-pesan yang memperkuat identitas budaya lokal dan rasa kebersamaan. Simbol-simbol seperti pakaian adat dan tarian bukan hanya elemen estetika, melainkan representasi nilai-nilai leluhur dan identitas komunitas. Proses role-taking dan interpretasi aktif oleh partisipan memungkinkan terbentuknya self dan pemahaman bersama akan simbol-simbol tersebut. Meskipun makna dapat dinamis, fungsi simbol sebagai perekat sosial tetap esensial dalam menjaga keberlangsungan tradisi dan identitas masyarakat Desa Nitikan. Kata Kunci: Komunikasi Simbolik, Tradisi Rasulan, Interaksionisme Simbolik.
Ketersediaan
25SK5101037.1 | skripsi Dakwah-KPI | Perpustakaan UIN Saizu Purwokerto (Lt. 3 Skripsi) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak dipinjamkan |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
skripsi Dakwah-KPI
|
Penerbit | FAKULTAS DAKWAH UIN SAIZU PURWOKERTO : Purwokerto., 2025 |
Deskripsi Fisik |
xv, 126 hal.; 30 cm. + lampiran
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
Cet.1
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
SHINTIA DWI NANDA PUTRI
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain