Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bagi anak tunagrahita memerlukan inovasi dalam penggunaan model pembelajaran yang mampu menyesuaikan dengan keterbatasan yang dimiliki anak tunagrahita dalam memahami materi dan kemampuan berpikir abstrak mereka. Salah satu model pembelajaran yang dapat menjawab tantangan tersebut adalah model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual), yang menggabungkan penggunaan seluruh pancaindra, serta gerak tubuh dan aktivitas berpikir untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti pada anak tunagrahita di SLB C-C1 Yakut Purwokerto, dengan subjek penelitiannya adalah guru pendidikan agama Islam kelas VII, peserta didik tunagrahita kelas VII, dan kepala sekolah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti pada anak tunagrahita di SLB C-C1 Yakut Purwokerto sudah dilaksanakan sesuai dengan konsep dari model pembelajaran SAVI dan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Hal tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang melibatkan unsur-unsur dari model SAVI, yaitu somatis, auditori, visual, dan intelektual, di mana kegiatan pembelajaran dilakukan melalui 4 tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap penyampaian, tahap pelatihan, dan tahap penampilan hasil. Dalam proses pembelajaran, guru juga menggunakan berbagai metode dan media belajar yang sesuai dengan konsep model pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih aktif, menyenangkan, bermakna dan mudah dipahami oleh peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.