No image available for this title

Skripsi

KONSTRUKSI GENDER TOKOH SRIKANDI DALAM MAHABHARATA



Masyarakat Jawa memahami gender sebagai struktur sosial yang dibentuk melalui relasi sosial yang terjadi terus-menerus dan dinegosiasikan kembali dan hasil dari penyesuaian ini dikenal oleh masyarakat dengan sistem patriarki. Dalam hal ini, karya sastra tampil sebagai kritik atas tradisi patriarki yang tidak sehat itu, salah satunya adalah Epos Mahabharata. Seiring dengan perkembangan penyebaran agama Hindu di dunia, Mahabharata yang awalnya berasal dari negara India mengalami akulturasi budaya dengan nilai-nilai lokal Jawa, sehingga tokoh-tokoh seperti Srikandi tampil dengan karakter dan peran yang disesuaikan dengan filosofi Jawa. Srikandi dalam cerita Mahabharata adalah salah satu karakter yang paling menarik dalam hal identitas gendernya yang dianggap tidak stabil dan karakter ini mengalami ambiguitas gender yang kompleks. Hal ini menjadikan peneliti tertarik untuk meneliti konstruksi gender tokoh Srikandi dalam Mahabarata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggambaran tokoh Srikandi dalam Mahabharata Jawa dan untuk mengetahui bagaimana penggambaran konsrtuksi gender tokoh Srikandi dalam Mahabharata Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan langkah awal melakukan observasi film dan studi dokumen berupa buku-buku, jurnal artikel, dan skripsi terkait. Penelitian ini menggunakan teori gender Judith Butler dan dianalisis menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1). Srikandi merupakan salah satu karakter penting dalam epos Mahabharata yang mempunyai peran yang signifikan didalamnya, terutama dalam perang besar Bharatayudha di padang Kurusethra. Meskipun Srikandi seorang wanita, dia tetap mendapatkan pendidikan yang keras dan diperlakukan sama seperti halnya para kesatria laki-laki. Keterampilan yang didapat Srikandi ini merupakan suatu hal yang tidak lazim dan sangat tabu untuk seorang wanita pada zaman itu. Hal inilah yang menjadikan Srikandi sebagai simbol kekuatan dan keberanian wanita dalam cerita Mahabharata Jawa. (2). Srikandi merupakan salah satu karakter tokoh perempuan dengan cerita dan latar belakang paling kompleks dalam cerita Mahabharata, yang secara naratif tidak hanya menantang dan mendobrak batas-batas peran gender, menainkan juga mencerminkan ketegangan antara kodrat biologis dan identitas sosial dalam konteks budaya Hindu-Jawa. Ambiguitas gender mulai terlihat ketika Srikandi digambarkan sebagai karakter perempuan yang menjelma menjadi pria demi memenuhi takdirnya dalam membunuh Bhisma, sebuah aksi yang mengaburkan batas antara maskulinitas dan feminitas dalam struktur sosial patriarkal.


Ketersediaan

25SK5101101.1skripsi SAAPerpustakaan UIN Saizu Purwokerto (Lt. 3 Skripsi)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak dipinjamkan

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
skripsi SAA
Penerbit FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA UIN SAIZU : Purwokerto.,
Deskripsi Fisik
xvi, 83 hal.; 30 cm. + lampiran
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cet.1
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this