Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis problematika guru yang muncul dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar pada pembelajaran Matematika di SMP Negeri 1 Banjarharjo. Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, fleksibel, dan kontekstual. Namun dalam pelaksanaannya di lapangan, berbagai tantangan muncul baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka dilaksanakan melalui pendekatan Problem Based Learning (PBL), penggunaan teknologi, serta adanya diferensiasi pembelajaran. Namun demikian, guru masih menghadapi kendala dalam penyusunan modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa, keterbatasan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek, dan adaptasi terhadap peran guru sebagai fasilitator. Selain itu, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran masih belum optimal karena keterbatasan sarana dan prasarana.