Industri batik merupakan bagian penting dari ekonomi kreatif yang mengandung nilai budaya sekaligus potensi ekonomi yang besar. Persaingan yang semakin ketat menuntut pelaku usaha batik untuk menerapkan strategi pemasaran yang efektif agar dapat bertahan dan berkembang. Batik Maos Rajasa Mas di Cilacap berhasil memperluas pangsa pasar melalui strategi personal branding dan pembentukan citra merek yang kuat, yang mampu menarik konsumen dan membangun loyalitas baik di pasar lokal maupun internasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk menganalisis strategi personal branding dan brand image yang diterapkan oleh Batik Maos Rajasa Mas. Hasilnya menunjukkan bahwa kekuatan personal branding pemilik, kualitas produk, dan konsistensi dalam menyampaikan nilai budaya menjadi faktor utama yang memperkuat posisi merek di pasar. Meskipun pemanfaatan media sosial belum optimal, promosi melalui pendekatan personal dan dari mulut ke mulut terbukti efektif dalam meningkatkan market share. Kesimpulannya dari penelitian ini adalah integrasi antara personal branding dan brand image memberikan dampak positif signifikan terhadap peningkatan pangsa pasar Batik Maos Rajasa Mas. Strategi ini menjadi contoh penting bagi pelaku usaha batik lainnya dalam membangun citra merek yang kompetitif. Penelitian ini juga memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi pemasaran di sektor industri kreatif berbasis budaya di Indonesia